Senin, 25 November 2013

Kandungan dan Manfaat Buah Nanas (Ananas comosus L.)

Nanas (Ananas comosus L.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.

Kandungan Buah Nanas
Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan. Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit.
Kandungan Bromelin Dalam Tanaman Nanas (Persen)
No
Bagian Buah
Persentase
1
Buah utuh masak
0,060 – 0,080
2
Daging buah masak
0,080 – 0,125
3
Kulit buah
0,050 – 0,075
4
Tangkai
0,040 – 0,060
5
Batang
0,100 – 0,600
6
Buah utuh mentah
0,040 – 0,060
Manfaat Buah Nanas
Manfaat limbah nanas sebagai bahan pakan
Limbah nanas mengandung serat (NDF)  yang relatif tinggi (57,3%), sedangkan protein kasar termasuk rendah yaitu hanya 3,5%. Oleh karena itu, potensi penggunaannya  bukan sebagai komponen penyusun konsentrat,  namun lebih  sebagai pakan dasar penyusun ransum. Limbah nanas yang telah dikeringkan dapat digunakan langsung  sebagai pakan  dasar, sedangkan bila digunakan sebagai pakan dasar dalam pakan komplit limbah harus digiling terlebih dahulu.
Pencernaan protein akan bertambah lancar. 
Manfaat tersebut dapat kita peroleh karena buah nanas mengandung banyak enzim bromelain. Enzim inilah yang bermanfaat sebagai pelega tenggorokan dan memperlancar proses pencernaan.Jadi enzim inilah yang berfungsi untuk mencerna protein sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Proses penyembuhan luka semakin cepat. 
Tak hanya itu, ternyata enzim bromelain juga berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan luka, serta mengurangi peradangan atau pembengkakan dalam tubuh.Oleh karena itu, bagi pasien yang baru saja selesai melakukan operasi sangat baik mengkonsumsi buah nanas.
Nanas berfungsi sebagai pembersih. 
Nanas sebagai pembersih juga diperoleh karena adanya enzim bromelain yang membantu menjaga keseimbangan kadar asam dalam darah. Nanas juga memiliki manfaat untuk mengurangi kadar air dalam tubuh bila berlebihan, oleh karena itu nanas juga dapat mencegah penyakit edema. Ada zat lain yang terkandung didalam nanas selain enzim bromelain, yaitu asam aspartic. Asam ini berfungsi untuk mengeluarkan asam amonia yang merupakan racun dalam tubuh.





Tinggalkan Komentar....

 

Selasa, 29 Oktober 2013

Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan


Di dunia ini banyak keunikan, baik yang tampak jelas maupun yang hanya tampak jika dilihat dengan menggunakan alat bantu penglihatan. Kesemuanya itu adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta dengan tujuan agar manusia mau berpikir.  Salah satu keunikannya adalah perkembangbiakan pada makhluk hidup.

Makhluk hidup tingkat rendah dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif. Hewan bersel satu dapat berkembang biak secara vegetatif dengan cara membelah diri, Hydra dapat membentuk tunas di tubuhnya kemudian tunas tumbuh menjadi Hydra baru, sedangkan  Planaria dapat memotong-motong tubuhnya kemudian setiap potongan menjadi Planaria baru.

Perkembangan secara vegetatif tidak melibatkan alat perkembangbiakan sehingga tidak didahului oleh peristiwa pembuahan. Individu baru terbentuk dari bagian tubuh induknya. Perkembangbiakan vegetatif pada hewan umumnya terjadi pada Avertebrata. Perkembangbiakan itu meliputi pertunasan, pembelahan diri, fragmentasi, dan sporulasi.
1. Pertunasan (Budding)
Pembentukan tunas berasal dari suatu tonjolan yang terbentuk dari tubuh induknya. Hewan yang berkembang biak dengan tunas antara lain Hydra, Obelia, dan ubur-ubur. Tunas pada Hydra berasal dari penonjolan dinding tubuhnya. Tonjolan itu kemudian membentuk mulut dan tentakel. Setelah cukup dewasa tunas akan lepas dari tubuh induknya. Selanjutnya, tunas tumbuh menjadi individu baru. 
Perkembangbiakan dengan pertunasan pada Hydra
Obelia juga dapat melakukan perkembangbiakan secara vegetatif. Cara perkembangbiakan sama dengan Hydra. Porifera juga dapat berkembang biak dengan pertunasan. Akan tetapi, tunas forifera terbentuk di dalam tubuh induknya. Tunas ini di sebut gemulae (kuncup dalam). Jika induknya mati, tunas akan lepas menjadi individu baru.

Ubur-ubur merupakan hewan air. Dalam daur hidupnya, hewan ini mempunyai dua wujud, yaitu polip dan medusa. Polip hidup menetap di suatu tempat. Dalam wujud polip ini, ubur-ubur berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk tunas yang berupa medusa. Selanjutnya,medusa lepas dari tubuh induknya dan hidup melayang-layang di dalam air. Ubur-ubur kemudian berkembang biak secara generatif dan mempunyai ovarium dan testis.
2. Membelah Diri
Membelah diri disebut juga sebagai pembelahan biner, yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel anakan baru.

Perkembangbiakan dengan membelah diri pada Amoeba
Perkembangbiakan dengan cara ini terjadi pada hewan bersel satu, misalnya Paramaecium dan Amoeba. Perkembangbiakan dengan membelah diri pada Amoeba diperlihatkan pada gambar di samping ini.

Pembelahan diawali dengan pembelahan inti sel secara mitosis menjadi dua inti. Selanjutnya, diikuti pembelahan sitoplasma sehingga terbentuk dua individu baru.
 
Dalam keadaan lingkungan kurang baik, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk sista. Dalam bentuk sista tersebut, Amoeba tetap membelah menjadi beberapa  Amoeba baru. Jika lingkungan sudah membaik, sista akan pecah sehingga Amoeba baru tersebut keluar untuk hidup secara bebas.
3. Fragmentasi

Perkembangbiakan dengan fragmentasi pada Planaria
Fragmentasi merupakan cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya. Prinsip perkembangbiakan dengan fragmentasi adalah tubuh induk terpotong-potong, baik secara sengaja atau tidak sengaja. Selanjutnya, setiap potongan tubuh tersebut tumbuh dan berkembang membentuk bagian tubuh yang belum ada sehingga menjadi individu baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi adalah cacing pita, Porifera, Ophiuroidea, dan cacing pipih (Planaria).
4. Sporulasi

Sporulasi Plasmodium
Sporulasi adalah pembelahan sel dari satu sel menjadi banyak sel dengan membentuk spora. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara sporulasi adalah Plasmodium.
Dalam daur hidup Plasmodium ditemukan adanya dua fase perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif, fase generative berlangsung di tubuh nyamuk malaria dan fase vegetatifnya di tubuh manusia (penderita malaria). Fase inilah yang dinamakan sporulasi.


Tinggalkan Komentar......