Di
dunia ini banyak keunikan, baik yang tampak jelas maupun yang hanya tampak jika
dilihat dengan menggunakan alat bantu penglihatan. Kesemuanya itu adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta dengan tujuan agar manusia mau berpikir. Salah satu keunikannya adalah
perkembangbiakan pada makhluk hidup.
Makhluk
hidup tingkat rendah dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
Hewan bersel satu dapat berkembang biak secara vegetatif dengan cara membelah
diri, Hydra dapat membentuk tunas di
tubuhnya kemudian tunas tumbuh menjadi Hydra
baru, sedangkan Planaria dapat memotong-motong tubuhnya
kemudian setiap potongan menjadi Planaria
baru.
Perkembangan
secara vegetatif tidak melibatkan alat perkembangbiakan sehingga tidak
didahului oleh peristiwa pembuahan. Individu baru terbentuk dari bagian tubuh
induknya. Perkembangbiakan vegetatif pada hewan umumnya terjadi pada
Avertebrata. Perkembangbiakan itu meliputi pertunasan, pembelahan diri,
fragmentasi, dan sporulasi.
1. Pertunasan (Budding)
Pembentukan
tunas berasal dari suatu tonjolan yang terbentuk dari tubuh induknya. Hewan
yang berkembang biak dengan tunas antara lain Hydra, Obelia, dan ubur-ubur. Tunas pada Hydra berasal dari penonjolan dinding tubuhnya. Tonjolan itu
kemudian membentuk mulut dan tentakel. Setelah cukup dewasa tunas akan lepas
dari tubuh induknya. Selanjutnya, tunas tumbuh menjadi individu baru.
|
Perkembangbiakan dengan pertunasan pada Hydra |
Obelia juga dapat melakukan perkembangbiakan
secara vegetatif. Cara perkembangbiakan sama dengan Hydra. Porifera juga dapat berkembang biak dengan pertunasan. Akan
tetapi, tunas forifera terbentuk di dalam tubuh induknya. Tunas ini di sebut gemulae (kuncup dalam). Jika induknya
mati, tunas akan lepas menjadi individu baru.
Ubur-ubur
merupakan hewan air. Dalam daur hidupnya, hewan ini mempunyai dua wujud, yaitu
polip dan medusa. Polip hidup menetap di suatu tempat. Dalam wujud polip ini,
ubur-ubur berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk tunas yang berupa
medusa. Selanjutnya,medusa lepas dari tubuh induknya dan hidup melayang-layang
di dalam air. Ubur-ubur kemudian berkembang biak secara generatif dan mempunyai
ovarium dan testis.
2. Membelah Diri
Membelah
diri disebut juga sebagai pembelahan biner, yaitu pembelahan diri dari satu sel
menjadi dua sel anakan baru.
|
Perkembangbiakan dengan membelah diri pada Amoeba |
Perkembangbiakan
dengan cara ini terjadi pada hewan bersel satu, misalnya Paramaecium dan Amoeba.
Perkembangbiakan dengan membelah diri pada Amoeba
diperlihatkan pada gambar di samping ini.
Pembelahan
diawali dengan pembelahan inti sel secara mitosis menjadi dua inti.
Selanjutnya, diikuti pembelahan sitoplasma sehingga terbentuk dua individu
baru.
Dalam
keadaan lingkungan kurang baik, Amoeba
akan melindungi diri dengan membentuk sista. Dalam bentuk sista tersebut, Amoeba tetap membelah menjadi beberapa Amoeba baru. Jika lingkungan sudah membaik,
sista akan pecah sehingga Amoeba baru
tersebut keluar untuk hidup secara bebas.
3. Fragmentasi
|
Perkembangbiakan dengan fragmentasi pada Planaria |
Fragmentasi merupakan cara
perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh
induknya. Prinsip perkembangbiakan dengan fragmentasi adalah tubuh induk
terpotong-potong, baik secara sengaja atau tidak sengaja. Selanjutnya, setiap
potongan tubuh tersebut tumbuh dan berkembang membentuk bagian tubuh yang belum
ada sehingga menjadi individu baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan
fragmentasi adalah cacing pita,
Porifera,
Ophiuroidea, dan cacing pipih (
Planaria).
4. Sporulasi
|
Sporulasi Plasmodium |
Sporulasi adalah pembelahan sel dari
satu sel menjadi banyak sel dengan membentuk spora. Contoh hewan yang
berkembang biak dengan cara sporulasi adalah
Plasmodium.
Dalam daur hidup Plasmodium ditemukan adanya dua fase perkembangbiakan yaitu
generatif dan vegetatif, fase generative berlangsung di tubuh nyamuk malaria
dan fase vegetatifnya di tubuh manusia (penderita malaria). Fase inilah yang
dinamakan sporulasi.
Tinggalkan Komentar......