Jumat, 27 April 2012

Hormon-hormon Yang Terlibat Saat Seseorang Sedang Jatuh Cinta

"...Cinta itu memang indah. Tapi cinta juga kadang bikin bingung, sedih, marah, dan berbagai perasaan lainnya. Konon semua itu dipicu oleh sesuatu yang disebut 'The Chemistry Of Love'..."

"...Dari dulu The Chemistry Of Love memang sering disebut-sebut. Bahkan tidak jarang baru terpesona pada pandangan pertama saja, sudah mengaku memiliki The Chemistry Of Love. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan The Chemistry Of Love?..."

"...Jika badan kita tembus pandang seperti aquarium, pasti dapat terlihat dengan jelas isi dari tubuh kita tersebut. Saat kita sedang jatuh cinta konon ada cairan-cairan yang lebih 'tampil'..."

"...Seorang profesor dari salah satu Univertsitas di Amerika mengatakan bahwa saat seseorang jatuh cinta maka otaknya akan mengeluarkan hormon dopamine dan hormon norepinephrine dalam jumlah yang banyak. Hormon dopamine adalah 'pleasure chemical', yakni hormon yang membuat timbulnya rasa bahagia yang luar biasa. Sementara hormon norephinephrine mirip hormon adrenalin. Memicu anggota tubuh seperti jantung, pembuluh darah, dan kelenjar keringat, hingga mengalami gejala-gejala seperti deg-degan, muka memerah, keringat dingin, dll..."

"...Namun meskipun otak akan mengeluarkan hormon dopamine dan hormon norepineprine dalam jumlah yang banyak, orang yang jatuh cinta juga akan mengalami penurunan level penyaluran rangsangan diantara sel-sel saraf otaknya. Dampaknya dipsikis yang bersangkutan memendam harapan dan khayalannya. Kemudian pada akhirnya akan menjadi 'teropsesi' untuk mendapatkan si dia..."

"...Jika sudah seperti ini pheromones (zat yang disekresikan oleh suatu organisme, yang mempengaruhi tingkah laku organisme lain dari spesies yang sama) yang akan bekerja kemudian inilah yang membuat munculnya keberanian untuk melakukan pedekate, hingga akhirnya menyatakan cinta pada si dia..."

"...Cairan 'berbahaya' ini biasanya terjadi ketika hubungan sudah terbina (pacaran). Dan akan semakin mengganggu manakala hubungan sudah berjalan lama. Mereka yang pacaran bahkan mulai tertarik untuk melakukan hubungan seks yang sebenarnya belum boleh dilakukan..."

"...Hal ini ada campur tangan hormon estrogen dan hormon testosteron. Saat berduaan lalu ada bagian tubuh yang bersentuhan sedikit saja, kedua hormon ini langsung bereaksi membuat libido meningkat. Akhirnya, keinginan untuk coba-coba melakukan hubungan seksual menjadi muncul..."

"...Parahnya lagi, disaat hormon estrogen dan hormon testosteron interupsi, ada hormon-hormon lain yang ikut terlibat, yakni hormon oxytocin, hormon vasopressin, dan hormon endorphine. Hormon oxytocin yang terbentuk pada dasar otak dan disimpan dalam daun telinga belakang ini menimbulkan efek creating and emotional bond. Membuat rasa penasaran bertambah dari menit ke menit. Sedangkan hormon vasopressin 'membantu' hormon oxytocin dengan cara meningkatkan nafsu birahi..."

"... Rasa penasaran yang tinggi ditambah nafsu birahi yang tinggi pula, masih ditambah oleh hormon endorphine yang memunculkan perasaan peaceful and secure. Itulah mengapa banyak pasangan yang sebenarnya belum boleh melakukan hubungan seksual menjadi suka kebablasan..."





Tinggalkan komentar.....

Jumat, 20 April 2012

MENGENAL AIR TERJUNG GUNUNG RIAN

Air Terjung Gunung Rian terletak di Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung (KTT). Jarak dari kota Kabupaten Malinau menuju lokasi ini adalah sejauh kurang lebih 45 km atau sekitar satu jam perjalanan dari kota tidung pale, ibu kota Kabupaten Tana Tidung (KTT). (Waktu itu masih merupakan provinsi Kalimantan Timur). Kelebihan dari Air Terjung Gunung Rian ini adalah tinggi kurang lebih 90 meter, dengan 7 tingkatan dan setiap tingkatan tingginya kurang lebih 20 meter.

Setelah melakukan perjalanan akhirnya saya dan teman-teman KKN Angkatan XXXVII/2011 dari Universitas Mulawarman dan Warga Desa sampai jg, upss... tapi belum sampai lokasi air terjung. Masih harus melakukan perjalanan kaki karena jalan yang di lalui kendaraan tidak sampai ke lokasi tujuan. Sebelum memulai perjalanan kami pun beristirahat sebentar dan tiba-tiba.... kena jeprett deh. (biasa seleb.... heheee....)


Setelah beristirahat, kami pun kembali melakukan perjalanan. Dan tak lupa saya amalkan mantra yang di berikan teman saya. Baru aja mau jalan, ehhh.... kena foto lagi...


Perjalanan yang ditempuh cukup ekstrim, karena tektur tanah yang licin akibat hujan pagi tadi...

Jrenggg….. akhirnya kami pun sampai pada air terjung tingkat 1, ternyata perjalanan kami tidak sia-sia… kami bisa menikmati keaslian air terjung gunung rian dan udara segar serta pemandangan dari rintik-rintik pepohonan… (sebenarnya ini adalah pertama kalinya saya ke lokasi Air Terjung Gunung Rian… heee..)


Biasanya selama masa KKN, saya hanya bisa memandangi gunung rian dari lokasi KKN saya. Kebentulan jarak antara lokasi KKN saya dengan gunung rian kurang lebih 20 km atau sekitar 45 menit perjalanan. Nah, jika matahari mulai terik atau sekitar jam setengah 11 anda bisa melihat kabut/embun mulai meninggalkan gunung rian... karena pada pagi hari gunung rian hampir tidak terlihat karena di tutupi kabut/embun tersebut.....

Btw, kenalin ini namanya tante Sharow.... hehee.. ini adalah panggilan KKN kami waktu KKN kmarin....


Setelah selesai bermain air di tingkat 1, kami pun melanjutkan perjalanan ke tingkat 2... Air terjung tingkat 2 gak kalah keren loh dengan air terjun tingkat 1... :)



Nah kalau yang ini, kalau yang pakai baju hitam namanya bos Taufik dan kalau yang pakai baju biru namanya om Irfan.... (serasi kan...... heheeeee.......)


Gak terasa ya udah sore, berarti perjalanannya sampai sini aja..... oya, tapi sebelumnya kenalin dulu sama teman-teman saya yang lainnya... kalau yang pakai jilbab ungu namanya umi Muly en mami Chika, kalau yang pakai jilbab hijau kecoklatan (gak tau tu benar apa gak warnanya...) itu namanya buyee Erna dan kalu yang pakai jilbab abu-abu namanya tante Ori....






Rabu, 18 April 2012

Sansevieria: Tanaman Penyerap Gas Beracun dan Unsur Polutan Yang Berbahaya di Udara

Di tanah air, sansieviera lebih popular dengan sebutan lidah mertua ataupun tanaman ular, karena tekstur daunnya mirip kulit ular, warna daun ada yang hijau muda dengan corak bersisik seperti ular. Tanaman Sansevieria merupakan tanaman hias berkelas karena bentuknya yang unik dan perawatannya sangat mudah. Tanaman Sansevieria merupakan tanaman import yang berasal dari Afrika, tetapi sudah lama dikembangkan di Indonesia.

Sansevieria adalah tanaman hias yang mudah dipelihara dan mampu bertahan lama, mampu menyerap polusi di lingkungan sekitar sehingga membuat para hobis tanaman mencintai kehadirannya dari dulu hingga sekarang.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat, Sansevieria merupakan salah satu tanaman penyerap gas beracun, misalnya karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok (Anonim, 2001). Selain sebagai penyerap racun dalam asap rokok, Sansevieria mampu menyerap beragam unsur polutan berbahaya di udara seperti timbal, klorofom, benzene, xylene, formaldehid dan trichloroethylene. Sansevieria mengandung bahan aktif pregnane glikosid dalam mereduksi polutan (Adijaya, 2005).

Sansevieria mampu bertahan hidup pada rentang waktu suhu dan cahaya sangat luas. Selain itu, Sansevieria Selalu mengeluarkan zat O2 tanpa menghasilkan zat CO2 sehingga cocok di taruh didalam ruangan.

Di dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC.

Sansevieria trifasciata lorentii adalah tanaman hias yang mampu menyerap polusi di lingkungan sekitar. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi. Demikian diungkap Peneliti Senior dan Tenaga Ahli Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Delima Hasri Azahari Darmawan dalam memperingati Hari Bumi dengan tema "Gelar Sansievieria Indonesia".

Dari sumber lain memuat hasil penelitian : dengan meletakkan Sansievieria berdaun empat lembar yang ditempatkan dalam ruangan seluas 75 m2 mampu membuat udara bebas dari polusi. Sumber berikut mengatakan, ada banyak manfaat lain dari Sansievieria "di dalam tiap helai daun Sansievieria ada pregnane glycoside, zat yang mampu mengurai zat beracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam amino. Zat beracun yang diurai, seperti karbondioksida, benzen, xilen, formaldehid, koloroform, dan triklorotilen".

Kemampuan menyerap zat polutan itu, karena Sansevieria memiliki bahan aktif Pregnane Glikosid, yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut menjadi tidak berbahaya lagi bagi manusia.

Lidah mertua menggunakan stomata sebagai vacuum cleanernya untuk menyedot polutan atau gas beracun dan akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman.

Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman masih hidup.

Selain itu, kemampuan sansevieria juga dapat mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau televisi.


Gambar 1. Sansevieria trifasciata lorentii


Gambar 2. Sansevieria trifasciata futura


Gambar 3. Sansevieria trifasciata hahnii





Tinggalkan komentar.....

Senin, 16 April 2012

Pemanfaatan Limbah Tanaman Pisang

Pisang bisa dibuat sebagai buah kehidupan. Kandungan kalium yang cukup banyak terdapat dalam buah ini mampu menurunkan tekanan darah, menjaga keseimbangan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang upacara adat. Pohon pisang selalu melakukan regenarasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksitensinya untuk memberikan manfaat kepada manusia.
Selain buahnya, pisang jarang dimanfaatkan seperti batang, bonggol, kulit dan jantungnya. Tetapi seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka limbah pisang tersebut banyak yang dapat dimanfaatkan, di antaranya menjadi bahan makanan yang enak, menyehatkan dan bernilai ekonomi. Pemanfaatan limbah tanaman pisang menjadi bahan makanan di antaranya:

1. Nata dari kulit pisang (nata de banana)
Selama ini masyarakat telah mengenal produk nata de coco atau nata yang dibuat dari air kelapa. Nata dari kulit pisang sebenarnya sama dengan nata de coco, bedanya nata pisang dibuat dari bahan dasar kulit pisang. Selama ini kulit pisang belum banyak dimanfaatkan sehingga terbuang begitu saja. Padahal kulit pisang banyak ditemui disekitar kita, antara lain di tempat-tempat orang jual gorengan.



Bahan, peralatan dan proses pembuatan nata kulit pisang hampir sama pembuatan nata de coco. hanya saja pada awal proses, yang perlu dilakukan adalah mengerok kulit bagian dalam kulit pisang. Hasil kerokan itu kemudian diblender dan dicampur dengan air bersih dengan perbandingan 1: 2, lalu disaring guna mendapatkan air perasan. Proses selanjutnya sama dengan pembuatan nata de coco. Jika tidak ada urea, bisa diganti dengan ZA untuk nutrisi bakteri Acetobacter xylinum. Dari 100 gr nata kulit pisang terkandung protein sekitar 12 mg.

2. Roti Kulit Pisang
Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga ternyata memiliki kandungan vitamin B, C, kalsium, dan lemak yang cukup tinggi. Untuk membuat roti kulit pisang, maka kulit pisang harus dibuat tepung pisang terlebih dulu. Kulit pisang yang paling cocok dibuat tepung adalah kulit pisang raja, kulit pisang raja lebih tebal dibanding kulit pisang yang lain. setelah terbentuk tepung pisang, baru bisa dibuat roti kulit pisang. Adapun prosesnya sama dengan proses pembuatan roti pada umumnya.

3. Selai Kulit Pisang
Rasa dan aroma selai kulit pisang tidak kalah jika dibandingkan dengan selai-selai lainnya. Teknologi pengolahan selai ini tidaklah sulit untuk dilakukan karena tidak memerlukan peralatan yang rumit dan bahan-bahannya juga cukup tersedia di lingkungan kita.
Peralatan yang diperlukan berupa kompor, panci email, timbangan, penngaduk, sendok, dan wadah. Untuk bahannya yaitu kulit pisang segar, gula pasir, asam sitrat 3 gr, natrium benzoate 1 gr dan air bersih.
Tahapan pembuatan selai kulit pisang sebagai berikut:
a. Tahap awal
Pilih kulit pisang yang masih segar dan tidak rusak, lalu kerok bagian bawah kulit pisang dengan menggunakan sendok staillens steel dan wadah.
b. Tahap kedua
Haluskan hasil kerokan kulit pisang tersebut memakai sendok. Lalu tambahkan air dengan perbandingan 1:1.
c. Tahap ketiga
Tambahkan gula pasir, asam sitrat, natrium benzoate. Masak semua bahan dengan api yang stabil. Setelah kental angkat selai dan masukkan ke dalam botol selai.

4. Anggur kulit pisang
Kulit pisang juga dapat diolah menjadi minuman segar yang disebut dengan sari kulit pisang atau anggur pisang. Minuman yang terbuat dari kulit pisang ini memang belum populer, tapi rasanya khas, yaitu asem dan sedikit manis dapat menjadi alternatif minuman yang menyegarkan di kala dahaga. Kulit pisang yang paling cocok untuk dijadikan anggur adalah kulit pisang kepok.
Untuk mendapatkan sari kulit pisang, setelah dicuci bersih, kulit pisang direbus selama 30 menit hingga keluar sarinya. Setelah empuk, kulit pisang lalu ditumbuk hingga menjadi bubur. Lalu rebus kembali menggunakan air rebusan sebelumnya hingga berwarna kecoklatan, setelah itu ditiriskan. Untuk menambah aroma ditambahkan gula pasir dan sitrun.
Sebagai bahan campuran, terbuat dari sari taoge yang telah diberi fernipan lalu diendapkan selama 2 hari hingga mengeluarkan buih.
Langkah terakhir pembuatan anggur kulit pisang, sari taoge yang telah diendapkan dicampurkan kedalam sari kulit pisang. Campuran ini lalu disimpan dalam dirigen selama 30 hari. Tutup derigen dibuat secara khusus dari karet yang diberi pipet ditengahnya. Fungsinya agar gas yang dihasilkan dari proses pragian dapat keluar.
Untuk mendapatkan anggur kulit pisang aroma khas, campurkan sari kulit pisang dan sari taoge yang telah diragi selama 30 hari ini lalu disaring.

5. Dendeng jantung pisang
Pada fase pembuangan dan pembuahan, setelah pembentukan sisir pisang yang terakhir, kemudian dilakukan pemotongan bunga (jantung/ontong) pisang. Biasanya bunga ini langsung dibuang karena dianggap limbah. Padahal jantung pisang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi bahan makanan, misalnya dendeng jantung pisang.

6. Kripik bonggol pisang
Bonggol pisang yang selama ini hanya dianggap limbah ternyata dapat diolah menjadi kripik maupun kerupuk yang tidak hanya enak dikonsumsi tapi juga mengandung serat tinngi, sehingga dapat memperlancar pencernaan dan mengurangi sambelit. Peluang pasarnya pun terbuka lebar karena produk ini masih jarang di pasaran, apa lagi bahan baku bonggol pisang tersedia dalam jumlah banyak mengingat populasi tanaman pisang yang cukup berlimpah dan selama ini tidak dimanfaatkan. Berdasarkan penelitian kripik bonggol pisang mengandung karbohidrat sebesar 10% dan kandungan serat bonggolnya mencapai 40%.




Tinggalkan komentar.....

Sansevieria trifasciata lorentii

Asal-usul sansevieria trifasciata lorentii
Sansevieria adalah tumbuhan yang tumbuh menahun (perennial). Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, sansevieria ini telah ada sejak puluhan tahun lalu. Pada awalnya, sansevieria yang dikenal secara luas adalah jenis 'ceylon bowstring hemp' (sansevieria trifasciata 'lorentii mein liebling'), yang banyak menghasilkan serat rami. Mengingat kualitas serat yang baik, maka tumbuhan ini dibudidayakan.
Saat ini sansevieria telah berkembang menjadi komoditas yanng sangat penting dalam bisnis tanaman hias dunia. Sejak abad ke-19, sekitar tahun 1920-an tanamn sansevieria sudah menjadi komoditas dagang di Amerika, terutama di Florida. Di sana sansevieria populer sabagai indoor plant. Sekitar 1930-an, demam sansevieria mewabah ke benua Eropa.


Klasifikasi ilmiah
Kingdom            : Plantae
Subkingdom       : Tracheobionta
Super Divisi       : Spermatophyta
Divisi                  : Magnoliophyta
Kelas                   : Liliopsida
Sub Kelas            : Liliidae
Ordo                    : Liliales
Famili                  : Agavaceae
Genus                  : Sansevieria
Spesies                : Sansevieria trifasciata lorentii.

Kegunaan Sansevieria trifasciata lorentii
1 Bahan Serat
Salah satu nama yang diberikan kepada sansevieria adalah "bowstringhemp" yang berarti serat yang digunakan untuk mengikat. Hal ini beralasan, karena daun tumbuhan ini dahulunya sering dijadikan sebagai pengikat. Serat daunnya panjang, mengkilap, kuat, elastistis dan tidak merapuh meskipun terkena air. Karena keunggulan sifat-sifat serat daun sansevieria digunakan sebagai bahan baku pakaian. Beberapa negara seperti Cina, dan Selandia Baru membudidayakan sansevieria sebagai bahan baku serat pada industri tekstil. Jenis yang biasa ditanam untuk keperluan ini di antaranya Sansevieria cylindrica 'aethiopica', Sansevieria kirkii 'perinii', Sansevieria trifasciata 'lorentii mein liebling', dan Sansevieria zeylanica.

2 Obat Tradisional
Menurut penelitian, bagian daun dari Sansivieria trifasciata ‘lorentii’ ini bisa dimanfaatkan untuk mengobati bengkak, penyakit kulit seperti eksim, sakit gigi, wasir, pencegah flu, dan penawar racun dari binatang berbisa.
Bahkan di Afrika, sansevieria telah lama digunakan oleh penduduk lokal sebagai penghalau racun akibat gigitan ular dan serangga. Di beberapa daerah di negara-negara Asia, getah tumbuhan ini digunakan sebagai cairan antiseptik dan daunnya digunakan untuk membalut luka pada tindakan P3K.
Untuk obat luar, daun lidah mertua dicuci bersih, digiling atau ditumbuk halus, kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Pemakaian dengan cara tumbuk, akan membuat penyembuhan luka menjadi lebih cepat dan lebih alami, sehingga resiko efek samping bisa diminimalisir.
Bagi penderita diabetes, daun tanaman ini bisa menjadi obat alternatif. Jenis yang digunakan adalah Sansevieria trifasciata 'lorenttii'. Cara penggunaaanya, beberapa lembar daun dipotong-potong dan direbus dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Sisa air ini kemudian diminum kepada penderita. Dengan cara yang sama, ramuan ini juga sering digunakan oleh penderita ambeien.
Sementara bagian buah, mengandung senyawa astrigen yang menyejukkan sehingga dapat menurunkan panas, mencegah peradangan, mengobati batu ginjal, radang tenggorokan dan peluruh urin. Untuk Akar, memiliki rasa tawar bermanfaat menurunkan tekanan darah, mengobati diare, sifilis serta wasir.

3 Antipolusi
Di dalam tiap helai daun sansevieria terdapat senyawa aktif pregnane glykoside, yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun menjadi senyawa asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino. Beberapa senyawa beracun yang bisa diuraikan oleh tanaman ini diantaranya kloroform, benzen, xilen, formaldehid, dan triklorotilen. Kloroform adalah senyawa beracun yang menyerang sistem saraf manusia, jantung, hati, paru-paru, dan ginjal, melalui sistem pernafasan dan sirkulasi darah.
Kemampuan sansevieria untuk menyerap racun membuatnya akrab dalam penghijauan lingkungan. Di jalur hijau, tanaman ini dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangan kendaraan dari knalpot. Sementara itu sebagai tanaman hias indoor, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbondioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan penggunaaanAC dalam ruangan. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20m2.
Dengan kemampuan ini pula, ibu rumah tangga yang sering beraktivitas di dapur bisa memetik manfaat dari tanaman sansevieria. Peletakan sansevieria di dapur dapat menyegarkan udara dengan menyerap gas karbondioksida dan monoksida sisa pembakaran dari kompor.






Tinggalkan komentar.....