Rabu, 18 April 2012

Sansevieria: Tanaman Penyerap Gas Beracun dan Unsur Polutan Yang Berbahaya di Udara

Di tanah air, sansieviera lebih popular dengan sebutan lidah mertua ataupun tanaman ular, karena tekstur daunnya mirip kulit ular, warna daun ada yang hijau muda dengan corak bersisik seperti ular. Tanaman Sansevieria merupakan tanaman hias berkelas karena bentuknya yang unik dan perawatannya sangat mudah. Tanaman Sansevieria merupakan tanaman import yang berasal dari Afrika, tetapi sudah lama dikembangkan di Indonesia.

Sansevieria adalah tanaman hias yang mudah dipelihara dan mampu bertahan lama, mampu menyerap polusi di lingkungan sekitar sehingga membuat para hobis tanaman mencintai kehadirannya dari dulu hingga sekarang.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat, Sansevieria merupakan salah satu tanaman penyerap gas beracun, misalnya karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok (Anonim, 2001). Selain sebagai penyerap racun dalam asap rokok, Sansevieria mampu menyerap beragam unsur polutan berbahaya di udara seperti timbal, klorofom, benzene, xylene, formaldehid dan trichloroethylene. Sansevieria mengandung bahan aktif pregnane glikosid dalam mereduksi polutan (Adijaya, 2005).

Sansevieria mampu bertahan hidup pada rentang waktu suhu dan cahaya sangat luas. Selain itu, Sansevieria Selalu mengeluarkan zat O2 tanpa menghasilkan zat CO2 sehingga cocok di taruh didalam ruangan.

Di dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC.

Sansevieria trifasciata lorentii adalah tanaman hias yang mampu menyerap polusi di lingkungan sekitar. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi. Demikian diungkap Peneliti Senior dan Tenaga Ahli Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Delima Hasri Azahari Darmawan dalam memperingati Hari Bumi dengan tema "Gelar Sansievieria Indonesia".

Dari sumber lain memuat hasil penelitian : dengan meletakkan Sansievieria berdaun empat lembar yang ditempatkan dalam ruangan seluas 75 m2 mampu membuat udara bebas dari polusi. Sumber berikut mengatakan, ada banyak manfaat lain dari Sansievieria "di dalam tiap helai daun Sansievieria ada pregnane glycoside, zat yang mampu mengurai zat beracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam amino. Zat beracun yang diurai, seperti karbondioksida, benzen, xilen, formaldehid, koloroform, dan triklorotilen".

Kemampuan menyerap zat polutan itu, karena Sansevieria memiliki bahan aktif Pregnane Glikosid, yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut menjadi tidak berbahaya lagi bagi manusia.

Lidah mertua menggunakan stomata sebagai vacuum cleanernya untuk menyedot polutan atau gas beracun dan akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman.

Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman masih hidup.

Selain itu, kemampuan sansevieria juga dapat mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau televisi.


Gambar 1. Sansevieria trifasciata lorentii


Gambar 2. Sansevieria trifasciata futura


Gambar 3. Sansevieria trifasciata hahnii





Tinggalkan komentar.....

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Ass . Bu , ini sama Foto"nya di masukin Juga ??

Unknown mengatakan...

gk usah pake gambar.... jgn lupa d kmpul tgl 7 yaCh...

Awde mengatakan...

Selain itu, Sansevieria Selalu mengeluarkan zat O2 tanpa menghasilkan zat CO2

setahu saya tanaman akan melepas O2 pada siang hari dan melepas CO2 pada malam hari
Pada siang hari terjadi reaksi fotosintesis dengan bantuan matahari
6 C02 + 6 H2O ---> C6H12O6 + 6 O2 (Oksigen)
Pada malam hari hanya terjadi proses respirasi
C6H12O6 + 6 O ---> 6 H2O + 6 CO2 (Karbondioksida)

Sansiviera mempunyai jalur metabolisme CAM (Crasulaceaen Acid Metabolism), dimana di malam hari penyerapan oksigen sedikit sehingga tidak mengganggu proses pernafasan manusia.

blogger mengatakan...

Menurut penelitian ilmiah, cahaya lampu mampu membuka stomata pada sansevieria sehingga tetap dapat berfotosintesis. Jadi tanaman ini memang selalu menghasilkan oksigen.