Senin, 16 April 2012

Sansevieria trifasciata lorentii

Asal-usul sansevieria trifasciata lorentii
Sansevieria adalah tumbuhan yang tumbuh menahun (perennial). Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, sansevieria ini telah ada sejak puluhan tahun lalu. Pada awalnya, sansevieria yang dikenal secara luas adalah jenis 'ceylon bowstring hemp' (sansevieria trifasciata 'lorentii mein liebling'), yang banyak menghasilkan serat rami. Mengingat kualitas serat yang baik, maka tumbuhan ini dibudidayakan.
Saat ini sansevieria telah berkembang menjadi komoditas yanng sangat penting dalam bisnis tanaman hias dunia. Sejak abad ke-19, sekitar tahun 1920-an tanamn sansevieria sudah menjadi komoditas dagang di Amerika, terutama di Florida. Di sana sansevieria populer sabagai indoor plant. Sekitar 1930-an, demam sansevieria mewabah ke benua Eropa.


Klasifikasi ilmiah
Kingdom            : Plantae
Subkingdom       : Tracheobionta
Super Divisi       : Spermatophyta
Divisi                  : Magnoliophyta
Kelas                   : Liliopsida
Sub Kelas            : Liliidae
Ordo                    : Liliales
Famili                  : Agavaceae
Genus                  : Sansevieria
Spesies                : Sansevieria trifasciata lorentii.

Kegunaan Sansevieria trifasciata lorentii
1 Bahan Serat
Salah satu nama yang diberikan kepada sansevieria adalah "bowstringhemp" yang berarti serat yang digunakan untuk mengikat. Hal ini beralasan, karena daun tumbuhan ini dahulunya sering dijadikan sebagai pengikat. Serat daunnya panjang, mengkilap, kuat, elastistis dan tidak merapuh meskipun terkena air. Karena keunggulan sifat-sifat serat daun sansevieria digunakan sebagai bahan baku pakaian. Beberapa negara seperti Cina, dan Selandia Baru membudidayakan sansevieria sebagai bahan baku serat pada industri tekstil. Jenis yang biasa ditanam untuk keperluan ini di antaranya Sansevieria cylindrica 'aethiopica', Sansevieria kirkii 'perinii', Sansevieria trifasciata 'lorentii mein liebling', dan Sansevieria zeylanica.

2 Obat Tradisional
Menurut penelitian, bagian daun dari Sansivieria trifasciata ‘lorentii’ ini bisa dimanfaatkan untuk mengobati bengkak, penyakit kulit seperti eksim, sakit gigi, wasir, pencegah flu, dan penawar racun dari binatang berbisa.
Bahkan di Afrika, sansevieria telah lama digunakan oleh penduduk lokal sebagai penghalau racun akibat gigitan ular dan serangga. Di beberapa daerah di negara-negara Asia, getah tumbuhan ini digunakan sebagai cairan antiseptik dan daunnya digunakan untuk membalut luka pada tindakan P3K.
Untuk obat luar, daun lidah mertua dicuci bersih, digiling atau ditumbuk halus, kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Pemakaian dengan cara tumbuk, akan membuat penyembuhan luka menjadi lebih cepat dan lebih alami, sehingga resiko efek samping bisa diminimalisir.
Bagi penderita diabetes, daun tanaman ini bisa menjadi obat alternatif. Jenis yang digunakan adalah Sansevieria trifasciata 'lorenttii'. Cara penggunaaanya, beberapa lembar daun dipotong-potong dan direbus dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Sisa air ini kemudian diminum kepada penderita. Dengan cara yang sama, ramuan ini juga sering digunakan oleh penderita ambeien.
Sementara bagian buah, mengandung senyawa astrigen yang menyejukkan sehingga dapat menurunkan panas, mencegah peradangan, mengobati batu ginjal, radang tenggorokan dan peluruh urin. Untuk Akar, memiliki rasa tawar bermanfaat menurunkan tekanan darah, mengobati diare, sifilis serta wasir.

3 Antipolusi
Di dalam tiap helai daun sansevieria terdapat senyawa aktif pregnane glykoside, yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun menjadi senyawa asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino. Beberapa senyawa beracun yang bisa diuraikan oleh tanaman ini diantaranya kloroform, benzen, xilen, formaldehid, dan triklorotilen. Kloroform adalah senyawa beracun yang menyerang sistem saraf manusia, jantung, hati, paru-paru, dan ginjal, melalui sistem pernafasan dan sirkulasi darah.
Kemampuan sansevieria untuk menyerap racun membuatnya akrab dalam penghijauan lingkungan. Di jalur hijau, tanaman ini dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangan kendaraan dari knalpot. Sementara itu sebagai tanaman hias indoor, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbondioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan penggunaaanAC dalam ruangan. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20m2.
Dengan kemampuan ini pula, ibu rumah tangga yang sering beraktivitas di dapur bisa memetik manfaat dari tanaman sansevieria. Peletakan sansevieria di dapur dapat menyegarkan udara dengan menyerap gas karbondioksida dan monoksida sisa pembakaran dari kompor.






Tinggalkan komentar.....

2 komentar:

viwviw mengatakan...

makasih ya artikelnya sgt membantu :)
http://viwviw.blogspot.com

Unknown mengatakan...

yaCh, masama.........