Sabtu, 30 Maret 2013

Reproduksi (Generatif) Tumbuhan Tingkat Tinggi

Reproduksi generatif pada tumbuhan tingkat tinggi terjadi melalui pembuahan yang didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (Angiospermae) atau pada tetes penyerbukan (Gymnospermae). Benang sari pada bunga merupakan kelamin jantan, sedangkan putik sebagai kelamin betina.

a. Bunga
Bunga terdiri atas beberapa organ, yaitu dasar bunga (termasuk tangkai bunga), perhiasan bunga (mahkota dan kelopak), dan kelamin bunga (benang sari dan putik).
Penampang bunga dan bagian-bagiannya
Berdasarkan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua, yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga tidak sempurna dibedakan menjadi dua, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan adalah bunga yang hanya memiliki benang sari. Bunga betina adalah bunga yang hanya memiliki putik. Apabila tidak memiliki keduanya disebut bunga mandul.

b. Penyerbukan (Polinasi)
Penyerbukan (polinasi) dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan asal serbuk sarinya dan berdasarkan faktor perantara sampainya serbuk sari pada kepala putik.
1) Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibedakan menjadi empat yaitu sebagai berikut.
  • Penyerbukan sendiri (autogami), yaitu apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu sendiri.
  • Penyerbukan tetangga (geitonogami), yaitu apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan.
  • Penyerbukan silang (alogami), yaitu apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan yang berbeda, tetapi masih satu jenis atau satu varietas.
  • Penyerbukan bastar (hibridogami), yaitu apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari tumbuhan lain yang berbeda jenisnya atau varietasnya, tetapi masih dalam satu spesies.
    2) Penyerbukan berdasarkan faktor perantara (vektor)

    Penyerbukan berdasarkan faktor perantara (vektor) dibedakan menjadi empat sebagai berikut.
  • Anemogami --> penyerbukan dengan bantuan angin, misalnya pada Betula, Pinus, Cycas, dan Oryza sativa.
  • Hidrogami --> penyerbukan dengan bantuan air, atau jika yang menjadi vektor perantara penyerbukan air. Misalnya pada  Eichornia crassipes (Eceng gondok) dan Hidrilla verticiliata.
  • Zoidiogami --> penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan perantaranya.
    • Entomogami --> penyerbukan dengan bantuan serangga. Serangga yang biasa membantu penyerbukan, misalnya kupu-kupu, lebah, kumbang, dan lalat.
    • Ornitogami --> penyerbukan dengan bantuan burung. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh burung adalah Erythrina variegata (dadap), Bomba malabaricium (dadap hutan), Heliconia imbricata, dan bunga lily.
    • Kiroptorogami --> penyerbukan dengan bantuan kelelawar.  Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar, misalnya Durio zibenthinus (durian), Ceiba petandra (kapok), dan Bauhinia megalanica (bunga kupu-kupu).
    • Malakogami --> penyerbukan dengan bantuan siput. Penyerbukan bunga yang dibantu oleh siput terjadi kebetulan karena tumbuhan tersebut dikunjungi oleh siput, misalnya Ipomoea reptans (kangkung).
    • Antropogami --> penyerbukan dengan bantuan manusia.

    c. Pembentukan gamet jantan dan gamet betina

    1) Pembentukan gamet jantan yang berupa serbuk sari

    Sel induk serbuk sari (mikrosporosit) yang terdapat di dalam kepala sari bersifat diploid. sel induk tersebut kemudian mengalami dua kali pembelahan secara meiosis sehingga menghasilkan 4 sel anakan baru yang menyatu. Kemudian, tiap sel intinya membela menjadi dua, yaitu menjadi inti vegetatif atau disebut juga inti buluh serbuk sari mengingat fungsinya untuk mengatur pertumbuhan buluh sari dan inti generatif. Selanjutnya, inti generatif membela lagi menjadi inti sperma 1 dan inti sperma 2, masing-masing bersifat haploid. Jadi, serbuk sari memiliki 3 inti, yaitu 1 inti vegetatif dan 2 inti sperma.

    2) Pembentukan gamet betina yang berupa kandung lembaga

    Di dalam ovarium yang berada dalam bakal buah terdapat sebuah sel induk atau lebih yang disebut megasporosit dengan sifat diploid. Sel induk mengalami dua kali meiosis sehingga diperoleh 4 sel anak. Sebanyak 3 sel anak mengalami degradasi dan mati, sedangkan 1 sel anakan sisanya bersifat fertil atau subur dalam bentuk megaspora. Inti di dalam megaspora berturut-turut mengalami pembelahan mitosis tanpa diikuti pembelahan plasma sebanyak 3 kali sehingga diperoleh inti baru yang haploid. Kemudian, 2 di antaranya melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder (inti kutub), 1 inti sel telur, 2 inti pendamping sel telur (sinergid), dan 3 inti antipoda.

    d. Pembuahan

    Pembuahan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jantan dengan sel telur. Pembuahan disebut juga fertilisasi. Pembuahan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu pembuahan tunggal (pada Gymnospermae) dan pembuahan ganda (pada Angiospermae).

    e. Pemencaran alat perkembangbiakan

    Penyerbukan dan pembuahan pada tumbuhan akan menghasilkan biji. Penyebaran biji pada tempat yang cocok memerlukan bantuan faktor-faktor dari luar. Berdasarkan faktor luar, pemencaran alat perkembangbiakan  dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut.

    • Anemokori --> pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan angin. Contoh tumbuhan yang bijinya dipencarkan dengan bantuan angin adalah kapuk randu yang mempunyai biji yang berambuk dan berbulu.
    • Hidrokori --> pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan air. Tumbuhan yang bijinya dipencarkan secara hidrokori misalnya Cocos nucifera (kelapa), Baringtonia (butun), dan Indocorpus (gayam).
    • Zookori --> pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan hewan. Zookori dibedakan menurut golongan hewannya.
    - Entomokori --> pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan serangga. Misalnya Tumbuhan bijen (Sasamun) dan tembakau (Nicotiana)
    - Ornitokori --> pemencaran alat perkembangbiakan dengan perantara burung. Misalnya Muntingia calabura (kersen), Ficus benjamina (beringin), dan Loranthus (benalu)
    - Kiroptorokori --> pemencaran alat perkembangbiakan dengan perantara kelelawar (kelelawar, kalong, atau codot). Misalnya tumbuhan jambu biji (Psidium guanjava), Jambu air (Eugenia javanica), dan mangga (Mangifera indica).
    - Mamokori --> pemencaran alat perkembangbiakan dengan perantara mamalia. Misalnya Arenga pinata (enau) dan Coffea sp. (kopi)
    • Antropokori --> pemencaran alat perkembangbiakan tumbuhan dengan perantara manusia. Antrpokori dibedakan menjadi dua, yaitu;
    - Disengaja 
    Misalnya kopi, kelapa sawit, kina, dan jambu bangkok yang sengaja didatangkan dari lain daerah untuk ditanam di suatu daerah.
    - Tidak disengaja
    Misalnya rumput jarum atau buah pulutan dapat menempel pada pakaian, sehingga terbawa ke tempat lain yang jauh dari induknya.
     
  •  
    Tinggalkan komentar.....

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Makasih kak, bermanfaat banget buat aku, aku ada tugas untuk buat makalah dan ada tentang perkembangbiakan hewan secara generatif maupun vegetatif pada tumbuhan tingkat tinggi dan rendah aku pakek aja referensi dari blog kakak

Unknown mengatakan...

Goyang tytyd